Jumat, 25 Desember 2015

sman 2 garut








Akuilah Cinta Kita tahu kita percaya bahwa rasa itu tumbuh sekian lama dan bernaung di dalam hati menunggu detik agar mewujudkanya menjadi kata, kalimat, lalu suara Aku tak peduli bila ruang harus menyekat cinta dan aku mencoba menyeru kepada detik agar temukan kita di ujung hari Aku tidak peduli meski dibulan tak berbulan sekalipun ruang masih saja menyekat cinta dan aku masih saja mencoba menyeru kepada detik agar temukan kita di serambi taman surga Aku tak peduli bila langit menggulung mendungnya dan menghujam bumi dengan ribuan bintik lalu laut mengamuk menyapu karang yang tegar tanah terkuak menenggelamkan harapan-harapan besar dan akhirnya tuhan menyeru kepada malaikat maut untuk bertebaran menyayat ribuan jiwa Selelah apapun mataku mencari wujudmu selelah apapun telinga meraba udara mencari suaramu selelah apapun kaki berjalan, mengukir jejak mengejar bayangmu apapun yang kau lakukan bagaimanapun kau menolaknya cinta akan tetap berada disana menunggumu mengakui keberadaannya kau dan aku tahu itu Kita begitu berbeda dalam semua kecuali dalam cinta Puisi Cinta Kerinduan Di sekelip cemasku yang mendalam Terselip kerinduan yang mendalam Pada gelisahku yang kian gusar Cemburu di hatiku mulai terbakar Cemas dengan ketiadaanmu Rindu akan kehadiranmu Gelisah menanti kedatanganmu Cemburu tak menentu Duhai kau insan tersayang Jauh pergimu ke tanah seberang Menyisakan bayangmu dalam bingkai kenang Akankah engkau segera pulang ? Cemasku membias curiga Cemburuku kian membara Sedang rinduku mengharap Semua itu hanya prasangka Wahai insan tercinta Bilakah kau rasa apa yang kini ku rasa Ketika tanpamu waktuku berlalu hampa Adakah kan datang suatu masa untuk kita kembali bersua. Aku Tanpa Mu Seperti burung yg terbang dengan satu sayap Mampu melintas awan. tapi dengan rasa sakit yg tak tertahan Seperti gelap malam yang hanya di temani bulan, tanpa bintang. Tanpa rasi yg membentuk gugusan-gugusan indah Mampu temani jiwa-jiwa sepi meski tanpa keindahan sempurna Seperti mentari yg kekurangan cahaya Tak mampu menghangatkan meski mampu tuk sedikit menerangi Seperti aku yang kehilangan setengah nyawa Masih mampu berdiri meski raga terlalu rapuh Terselip segumpal luka dalam senyumku Kehilangan yang teramat perih, perih, sangat perih Tersiksa batin, tersiksa hati, tersiksa seluruh jiwa-jiwaku. Cinta Tak Pasti Mungkin aku terlalu bodoh untuk mengerti Mungkin aku tak sengaja jg menyakiti Andai aku tau isi hatimu Andai kesempatan itu datang lagi padaku Sekarang mustahil bagiku Bahkan menyentuh bayangmu, aku tak mampu Sekarang aku terpuruk dalam jurang sesalku dan cinta ni jadi sesak dalam dadaku Aku tau cinta ini sudah tak laku Tapi biarkan cinta ini aku miliki Biarkan cinta ni menjadi bebanku Aku tak peduli Meski menghambat jalanku Aku tau mencintaimu adalah tak pasti Terkutuklah Aku Terkutuklah aku mencintaimu Karna aku bukanlah yang terpilih Sedang aku menghinakan diri padamu Malaikat pun tak mampu menulis Dalam garis takdir yang ada Karna ia akan dicambuk bila mendustai tuannya Engkau seperti bintang di langit Aku selalu melemparimu untuk jatuh Tapi batu itu kembali memukulku Aku menangis kau hanya membisu Kau tertawa aku terpaksa mendengar Benar-benar terkutuk aku! kalau tak mau bercinta denganku Tak perlu kau meludah sampai aku tenggelam Bunuh saja aku! Bagiku cinta adalah engkau Dan bagimu cinta adalah kepuasan Sedang aku selalu lemah di depanmu Andai saja ada dunia Dimanapun... Dan dirimu tiada... Puisi Cinta Kahlil Girbran Cinta yang Agung Adalah ketika kamu menitikkan air mata dan masih peduli terhadapnya. Adalah ketika dia tidak mempedulikanmu dan kamu masih menunggunya dengan setia. Adalah ketika dia mulai mencintai orang lain dan kamu masih bisa tersenyum sembari berkata ‘Aku turut berbahagia untukmu. Apabila cinta tidak berhasil Bebaskan dirimu Biarkan hatimu kembali melebarkan sayapnya dan terbang ke alam bebas lagi. Ingatlah,bahwa kamu mungkin menemukan cinta dan kehilangannya. Tapi, ketika cinta itu mati.. kamu tidak perlu mati bersamanya Orang terkuat BUKAN mereka yang selalu menang..MELAINKAN mereka yang tetap tegar ketika mereka jatuh.. Pandangan Pertama Itulah saat yang memisahkan aroma kehidupan dari kesadarannya. Itulah percikan api pertama yang menyalakan wilayah-wilayah jiwa. Itulah nada magis pertama yang dipetik dari dawai-dawai perak hati manusia. Itulah saat sekilas yang menyampaikan pada telinga jiwa tentang risalah hari-hari yang telah berlalu dan mengungkapkan karya kesadaran yang dilakukan malam, menjadikan mata jernih melihat kenikmatan di dunia dan menjadikan misteri-misteri keabadian di dunia ini hadir. Itulah benih yang ditaburan oleh Ishtar, dewi cinta, dari suatu tempat yang tinggi. Mata mereka menaburkan benih di dalam ladang hati, perasaan memeliharanya, dan jiwa membawanya kepada buah-buahan. Pandangan pertama kekasih adalah seperti roh yang bergerak di permukaan air mengalir menuju syurga dan bumi. Pandangan pertama dari sahabat kehidupan menggemakan kata-kata Tuhan, "Jadilah, maka terjadilah ia"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar